Tuesday, November 26, 2013

enceng gondok



Enceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanaman air didaerah tropis, tanaman ini merupakan gulma didaerah perairan. Tanaman ini memiliki tingkat tumbuh yang sangat cepat dan dapat menyebar di perairan.
Perkembangan enceng gondok (Eichhornia crassipes) yang tidak terkendali dapat menutupi area sungai, waduk, rawa-rawa dan danau. Penutupan area ini dapat menyebabkan gangguan transportasi air, menyumbat aliran irigasi, mempercepat pendangkalan saluran air dan mengurangi nilai  keindahan atau estetika. Kelebihan tanaman air adalah mampu menambat nitrogen dari udara bebas, sehingga enceng gondok (Eichhornia crassipes) memiliki kadar protein kasar yang cukup tinggi. Dengan adanya protein kasar yang cukup tinggi enceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan alternatif bahan baku pakan lokal yang sangat potensial untuk di teliti dan dikembangkan lebih lanjut. Berbagai penelitian tentang penerapan teknologi pengolahan pakan telah dilakukan untuk mencari bahan baku pakan alternatif. Usaha tersebut merupakan upaya untuk mengurangi impor bahan baku pakan dan menurunkan biaya produksi dalam indutsri perunggasan yang berasal dari pakan.
Indonesia merupakan negara dengan perairan yang cukup luas, terutama daerah danau, sungai, waduk dan rawa-rawa. Daerah ini banyak ditumbuhi oleh enceng gondok (Eichhornia crassipes), bila dimanfaatkan tanaman ini mampu menjadi bahan baku lokal yang potensial. Bahan pakan lokal sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan, hal ini dikarenakan karena mudah didapat, murah dan memiliki nilai nutrisi yang  cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, Enceng gondok (Eichhornia crassipe) memiliki nutrisi seperti protein, lemak, serat dan energi yang cukup tinggi.
Enceng gondok (Eichhornia crassipes) dalam perkembangannya merupakan tanaman yang bermanfaat, BPTP Sumut 2008 mengatakan  bagian dari tananaman seperti daun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak/ikan, pelepah yang cukup matang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan seperti tas, topi, sandal dan tikar. Enceng gondok (Eichhornia crassipe) juga dapat dimanfaatkan baik sebagian atau total untuk pembuatan kompos maupun mulsa. Pemanfaatan enceng gondok (Eichhornia crassipes) untuk pakan unggas khususnya Itik telah menjadi bahan percobaan para ahli nutrisi unggas di Indonesia, dengan penerapan bioteknologi akan meningkatkan kandungan nutrisi dan daya cerna enceng gondok (Eichhornia crassipes ). Enceng gondok (Eichhornia crassipes ) memiliki kadar air sekitar 90 % dan serat kasar berupa hemiselulose, keduanya sangat membatasi dan menghambat pemberian pada unggas. Perlakuan yang diberikan pada Enceng gondok (Eichhornia crassipes) diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis dan dapat menekan biaya pakan.
 Enceng gondok (Eichhornia crasspies) memiliki banyak kandungan nutrisi, menurut (Fuskhah, 2000) enceng gondok (Eichhornia crasspies) mengandung bahan kering sekitar 7 %, protein kasar 11,2 %, serat kasar 18,3 %, BETN 57 %, lemak kasar 0,9 %; abu 12,6 %; Ca 1,4 % dan P 0,3 %. Kandungan nutrisi tersebut menjadikan enceng gondok (Eichhornia crasspies) sebagai bahan baku lokal yang dapat di andalkan.  


 Sumber :
Fushkah, E. 2000.  Eichhornia crasspies. Sebagai Alternatif Sumber Pakan, Indutri dan Kerajinan. Jurnal Ilmiah Sainteks VII(4) : 226-234.


No comments:

Post a Comment