A. Manajemen
Pakan Itik fase Starter ( Umur 0-8 Minggu)
Pada fase ini,
itik memerlukan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh dan berkembang. Itik memerlukan
protein sekitar 18,7 %, metionin dan sistin 0,69 %, lisin 1,1%, Kalsium 0,72 %,
Phospor 0,42 % dan Energi 3100 kkal/kg. Dengan
kebutuhan nutrisi yang terpenuhi maka pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh
dapat berjalan dengan baik serta menjaga ketahanan tubuh untuk menyesuaikan
diri dari lingkungan baik dalam cuaca panas maupun cuaca dingin. Itik Petelur
Kebutuhan pakan untuk fase starter adalah sbb :
Kebutuhan pakan untuk fase starter adalah sbb :
No
|
Umur/Minggu
|
Kebutuhan
Pakan (gr/ekor/hari)
|
Akumulasi
Pakan
(gr/ekor/minggu)
|
1.
|
0-1
|
15
|
105
|
2.
|
1-2
|
25
|
175
|
3.
|
2-3
|
35
|
245
|
4.
|
3-4
|
45
|
315
|
5.
|
4-5
|
60
|
420
|
6.
|
6-7
|
75
|
525
|
7.
|
7-8
|
90
|
630
|
Total
|
2415
|
Pakan yang
diberikan berupa pakan dari pabrikan, berupa BR1 (protein 20-22%). Untuk lebih ekonomis sebaiknya diberikan sampai umur 3-4 minggu. Selanjutnya dilatih
dengan diberikan konsentrat grower (protein 34%) dengan perbandingan 1:2 dengan
dedak padi.
B. Manajemen
Pakan Itik fase Grower ( umur 9-20 Minggu)
Pada fase ini
merupakan fase pembesaran itik, pada fase ini itik memerlukan protein 15,4 %,
metionin dan sistin 0,57%, lisin 0,9 %, Kalsium 0,72 %, Phospor 0,36% dan
Energi 2900 kkal/kg. Kebutuhan protein
tidak terlalu tinggi karena untuk pembentukan organ reproduksi agar tidak
tertutup oleh jaringan lemak. Pada fase ini sangat menentukan karena merupakan
tahap persiapan organ-organ reproduksi untuk berkembang. Kebutuhan pakan untuk
fase grower sbb :
No
|
Umur/Minggu
|
Kebutuhan
Pakan (gr/ekor/hari)
|
Akumulasi
Pakan
(gr/ekor/minggu)
|
1.
|
8-9
|
120
|
840
|
2.
|
9-12
|
135
|
945
|
3.
|
12-13
|
145
|
1015
|
4.
|
13-20
|
155
|
1395
|
Total
|
4195
|
Pakan untuk
grower berupa 20 % konsentrat grower (protein 34%), 60 % dedak padi dan 20 % jagung maka di peroleh campuran
pakan dengan protein 15,3 %. Dan untuk melengkapi kebutuhan mineral juga
dilengkapi dengan mineral pada setiap ransum itik.
Pada fase ini
merupakan Fase terpenting, karena merupakan fase produksi. Pada fase ini ternak
sangat peka terhadap lingkungan dan pakan. Manajemen pakan yang buruk
menyebabkan terjadinya rontok bulu, pada masa ini ternak tidak berproduksi
sehingga sangat merugikan. Pada fase ini itik memerlukan protein 18 %, metionin
dan sistin 0,69%, lisin 1,1 %, Kalsium 0,72 %, Phospor 0,42% dan Energi 3100 kkal/kg.
Secara umum kebutuhan 18 % protein digunakan untuk : 12 % untuk hidup pokok, 3
% Organ Reproduksi dan 2-4 % untuk pembentukan telur.
Kebutuhan pakan
untuk fase produksi sbb :
No
|
Umur/Minggu
|
Kebutuhan
Pakan (gr/ekor/hari)
|
Akumulasi
Pakan
(gr/ekor/minggu)
|
1.
|
>20
|
180
|
1260
|
Pakan yang
diberikan pada awal bertelur adalah konsentrat itik petelur ( protein 38%),
jagung dan dedak padi. Adapun perbandingannya dalam 100 kg sbb :
No
|
Bahan
pakan
|
Protein
|
Produksi (
%)
|
||
Dedak
padi ( kg)
|
Jagung
(kg)
|
Konsentrat
(kg)
|
|||
1-
|
70
|
15
|
15
|
15,
375
|
20-30
|
2.
|
65
|
17,5
|
17,5
|
15,940
|
30-40
|
3.
|
60
|
20
|
20
|
16,500
|
40-50
|
4.
|
50
|
25
|
25
|
17,625
|
50-65
|
5.
|
40
|
30
|
30
|
18,750
|
65-75
|
Semakin tinggi konsentrasi
Konsentrat itik semakin tinggi tingkat produksi (%) dan semakin besar ukuran
telur serta tebal cangkangnya. Untuk menguatkan cangkang dan menghindari
kelumpuhan pada itik diperlukan adanya mineral pada pakan.
Peternakan Jaya
ReplyDelete